Melihat kondisi cuaca akhir-akhir ini memang sangat tidak menentu. Siang hari terik, malam hingga pagi diguyur hujan. Sebagai seorang ibu yang baru saja memiliki anak tentunya merasa sangat khawatir akan kesehatan anak terlebih dia masih bayi. Tidak tega rasanya jika harus melihatnya sakit. Nampaknya menyayangi bumi adalah salah satu cara untuk menyelamatkan masa depan anak. Itulah yang ada dalam benak saya.
Perubahan cuaca yang sangat tidak menentu tentu saja disebabkan akibat selimut polusi membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim. Hal ini tentu banyak dampak yang akan terjadi di dalam ekosistem kehidupan yang tidak hanya dirasakan oleh manusia, tetapi juga makhluk bumi lainnya.
Apa itu polusi?
Dilansir dari KBBI polusi adalah pengotoran (tentang air, udara, dan sebagainya); pencemaran. Perlu dipahami bahwa polusi berbeda dengan polutan. Polusi memiliki arti pencemaran yang disebabkan oleh tercampurnya berbagai macam zat. Sedangkan polutan adalah bahan yang menyebabkan polusi tersebut.
Dilihat dari arti di atas, polusi memiliki berbagai macam turunannya yaitu polusi udara, polusi tanah, polusi air, dan yang lainnya.
Jika dilihat dari tempat asalnya polusi bisa dibagi menjadi dua yakni point source pollution (titik sumber) dan nonpoint source pollution (bukan titik sumber).
Sedangkan jika berdasarkan penyebabnya polusi terbagi menjadi 9 macam yakni:
Macam-macam polusi berdasarkan penyebabnya
1. Polusi udara
Adalah pencemaran yang disebabkan oleh masuknya bahan pencemar seperti Karbon Monoksida (CO) Sulfur Oksida (Sox), Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen Oksida (NOx) dan Hidrokarbon dengan jumlah melewati batas normal.
2. Polusi Air
Adalah bercampurnya zat pencemar dengan air melalui sungai, pantai, danau dan air tanah yang disebabkan karena adanya polutan yang berasal dari aktivitas manusia yang menimbulkan limbah rumah tangga, limbah pertanian, limbah industri dan limbah pertambangan.
3. Polusi Tanah
Polusi yang terjadi akibat adanya pencampuran zat pencemar dengan tanah seperti pembuangan limbah pabrik yang dibuang langsung ke tanah, hujan asam, limbah medis, membuang oli, cat ataupun minyak secara sembarang
4. Polusi cahaya
Adanya cahaya berlebih yang mengganggu, bias anya berasal dari pabrik-pabrik besar di kota-kota besar. Atau bisa juga berasal dari papan reklame, pabrik.
5. Polusi suara
Polusi yang terjadi akibat adanya suara yang sangat mengganggu seperti halnya konser, suara kendaraan.
6. Polusi panas
Polusi panas terjadi karena adanya kegiatan manusia atau proses alam. Misalnya saja seperti kendaraan umum yang padat.
7. Polusi logam berat
Polusi ini biasanya dapat dijumpai pada daerah pesisir pantai. Penyebabnya bisa berasal dari limbah pabrik, limbah rumah tangga dan lainnya
8. Polusi radioaktif
Polusi radioaktif terjadi akibat adanya kerusakan pada kegiatan industri nuklir. Seperti pembangkit nuklir dan pengembangan senjata nuklir.
9. Polusi visual
Merupakan polusi yang disebabkan karena adanya penempatan tata ruang yang kurang tepat. Seperti halnya adanya tumpukan sampah dipinggir jalan.
Itulah berbagai macam polusi atau bisa kita sebut sebagai #SelimutPolusi di bumi yang tentu saja sangat berdampak terhadap lingkungan terutama perubahan iklim yang sangat terasa beberapa tahun terakhir.
Masih teringat jelas masa kecil saya waktu itu. Di mana bisa memprediksikan cuaca begitu sangat mudah, pokonya setiap 6 bulan musim di Indonesia berganti antara kemarau dan penghujan. Tidak seperti saat ini.
Dampak Perubahan Iklim
Selimut polusi membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim. Akibat adanya berbagai macam polusi pun membuat banyak sekali dampak yang dirasakan, tidak hanya bagi manusia tetapi juga seluruh ekosistem bumi yang ada. Berikut adalah dampak yang terjadi.
Dampak perubahan iklim bagi manusia
Bagi manusia, dampak yang sangat terasa akibat perubahan iklim adalah terkait kesehatan. Kesehatan manusia sangat mudah terganggu jika imun di dalam tubuh melemah. Adanya perubahan iklim yang tidak menentu juga bisa menyebabkan virus berkembang lebih cepat misalnya saja saat musim kemarau berkepanjangan.
Belakangan, banyak sekali fenomena lain yang muncul seperti adanya gelombang panas yang tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga beberapa Negara lain seperti Cina, Portugal, Inggris dan lainnya. Ektremnya, efek dari gelombang panas dapat menyebabkan kematian.
Fenomena lain yang terjadi adalah mencairnya es di kutub-kutub bumi meleleh yang menyebabkan permukaan air naik sehingga terjadilah banjir. Seperti yang kita ketahui saat banjir terjadi adalah lingkungan menjadi kotor sehingga membuat berbagai serangga dan nyamuk hidup dan berkembang biak sangat mudah. Akibatnya banyak manusia yang terkena penyakit malaria dan demam berdarah. Bahkan saat ini penyakit malaria dan demam berdarah menjadi penyakit yang biasa terdengar di telinga.
Selain itu lapisan ozon yang semakin menipis akan mengakibtakan peningkatan intensitas sinar ultraviolet dan berdampak terjadinya kanker kulit, katarak, juga penurunan daya tahan tubuh manusia sehingga menjadi semakin rentan terhadap alergi, asma, jantung, kardiovaskular dan stroke.
Dampak lain dari perubahan iklim yang diakibatkan oleh polusi udara adalah terjadinya gangguan pernapasan, penyakit jantung, penyakit paru-paru, bahkan stroke. Begitu pula dampak lain yang masih banyak lagi akibat dari selimut polusi yang membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim.
Dampak Perubahan Iklim Bagi Ekosistem Lain
Selain dampak yang dirasakan manusia, ekosistem lain pun mendapatkan dampak yang sama akibat adanya selimut polusi bumi. Seperti halnya menurunnya kualitas sumber air yang diakibatkan terlalu tingginya curah hujan.
Adanya kenaikan batasan air laut kemudian banjir terjadi. Disusul pula dengan adanya badai yang diakibatkan dari perubahan iklim tentu akan menggangu habitat sebagai rumah alami bagi beberapa spesies tanaman, binatang, juga berbagai organisme lain.
Selain itu, terjadinya kepunahan pada beberapa speises juga mungkin terjadi karena mereka belum sempat untuk beradaptasi terhadap perubahan suhu dan juga perubahan alam yang terjadi begitu cepat. Saat beberapa spesies punah dampak yang semakin besar akan terjadi terhadap rantai makanan juga ekosistemnya.
Terjadinya kemarau panjang yang tidak terprediksi juga akan berdampak pada sektor pertanian. Akibat adanya suhu yang terlalu panas bisa menyebabkan kekurangan air yang juga akan menghambat produktivitas pertanian. Selaian itu, memungkinkan juga akan terjadinya perubahan masa tanam dan panen, bahkan bisa juga memunculkan hama yang sebelumnya tidak ada.
Akibat kemarau yang berkepanjangan juga bisa menyebabkan kebakaran hutan sebagai paru-paru bumi. Terbakarnya hutan, pohon-pohoj yang mati tersebab tata guna lahan ataupun mati dengan sendirinya akibat perubahan iklim akan menyebabkan karbondioksida dan gas rumah kaca semakin meningkat di udara.
Mencairnya es di kutub juga akan mengakibatkan hilangnya beberapa pulau pulau kecil karena permukaan air laut yang meningkat.
Solusi Mengatasi Polusi dan Perubahan Iklim Adalah Hutan
Hutan adalah paru-paru bumi. Oleh karenanya untuk tetap menjaga serta mengatasi polusi yang ada di bumi haruslah kembali mengoptimalisasikan fungsi hutan. Ini adalah salah satu solusi yang memiliki dampak cukup besar dalam mengatasi polusi dan perubahan iklim.
Hutan adalah paru-paru. Oleh karenanya, hutan perlu diselamtkan dan dilestarikan. Bayangkan saja, bumi tidak bisa bernafas karena paru-parunya sudah tidak berfungsi, maka akan banyak hal terjadi di bumi. Layaknya seorang manusia di dalam tubuhnya memiliki paru-paru, dan ketika paru-paru sudah tidak berfungsi maka manusia itu bisa kehilangan nyawanya. Untuk itu, hutan adalah satu solusi yang tepat untuk mengatasi polusi serta perubahan iklim.
Berkontribusi Dalam Penanganan Perubahan Iklim
Perubahan iklim yang ada sebagian besar dsebabkan oleh manusia itu sendiri. Sebelum mulai ikut berkontibusi #untukmubumiku perlu adanya kesadaran terhadap diri masing-masing di mana posisi kita dalam kasus ini.
Sumber:kementrian lingkungan hidup dan kehutanan
Jika dilihat dari bagan di atas, manusia berada ditengah-tengah yakni sebagai pelaku dan juga penderita yang sangat merasakan perubahan iklim. Di sini saya pun ingin mengajak #mudamudibumi untuk ikut mensukseskan program-program yang telah dibuat di daerah masing-masing.
Karena Masalah perubahan iklim adalah masalah kita bersama. Untuk penangannya pun harus dilakukan bersama-sama. Tidak memandang status, usia, atau yang lainnya.
Dalam hal ini banyak aksi yang dapat kita lakukan, salah satunya mendukung penuh aksi yang sudah dirancang oleh kementrian lingkungan hidup dan hutan dengan adanya program mitigasi, adaptasi, REDD+, Proklim, Perjanjian paris, Karhutla dan SRN.
Sumber:kementrian lingkungan hidup dan kehutanan
Mitigasi adalah upaya yang dilakukan untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang berasal dari kegiatan manusia. Sedangkan adaptasi adalah proses untuk menyesuaikan diri terhadap pengaruh iklim nyata dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada.
Ada pula REDD (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation, role of conservation, sustainable management of forest and enhancement of forest carbon stocks in developing countries) merupakan upaya pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, peran konservasi, pengelolaan hutan lestari, dan peningkatan stok carbon hutan dengan menggunakan pendekatan nasional dan implementasi di sub nasional.
Kegiatan REDD ini adalah salah satu aksi yang dapat diukur atau hasilnya dinyatakan sebagai pengurangan atau penghindaran emisi/peningkatan stok karbon. Tujuannya adalah untuk mengurangi emisi atau emisi rendah dan pengembangan ketahanan iklim yang memiliki target dengan dampak besar salah satunya pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dan merata untuk kesejahteraan masyarakat. Untuk lebih jelasnya terkait REDD+ dapat dilihat melalui bagan berikut.
Sumber:kementrian lingkungan hidup dan kehutanan
Untuk mewujdukan penurunan emisi karbon, REDD+ komunitas pun telah melakukan implementasi dengan hasil penurunan sebesar 29% emisi carbon.
Aksi lain yang dilakukan oleh pemerintah dalam penanganan perubahan iklim adalah dengan membuat program Proklim (program kampung iklim) yang melibatkan masyarkat juga pemangku kepentingan. Komponen utama proklim adalah adaptasi dan mitigasi yang masing-masing memiliki komponenny.
Proklim pun memiliki strategi untuk mencapai tujuannya seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut:
Sumber:kementrian lingkungan hidup dan kehutanan
Strategi tersebut pun sudah dilakukan dibeberapa daerah seperti yang dilakukan oleh pemkot Solo yang membentuk kampung iklim, DLHK depok juga menyediakan pohon gratis untuk menunjang budaya Proklim.
Selain itu pula upaya yang lain adalah adanya perjanjian paris. Dimana ini adalah bentuk perjanjian internasional tentang perubahan iklim untuk membatasi kenaikan suhu dibawah 2 derajat celcius.
Sumber:kementrian lingkungan hidup dan kehutanan
Langkah lain yakni Karhutla dan SRN. Karhutla Kebakaran Hutan dan Lahan) adalah suatu peristiwa terbakarnya hutan dan lahan baik secara alami atau akibat ulah manusia sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan. Sedangkan SRN adalah sistem pengelolaan dan penyediaan data informasi terkait aksi yang ada.
Sumber:kementrian lingkungan hidup dan kehutanan
Kini adalah saatnya kita untuk bersatu sebagai #TeamforImpact dengan bergabung mensukseskan program lingkungan hidup dan kehutanan dan ikut berperan aktif dalam upaya penanganan perubahan iklim. Setidaknya kita bisa mendaftarkan komunitas kita pada website RSN yang disediakan oleh kementrian lingkungan hidup dan hutan.
Mari Lakukan Langkah Kecil
Mari lakukan langkah kecil dalam upaya membantu pemerintah dengan cara yang bisa kita lakukan setiap harinya. Meski kecil namun berdampak pada lingkungan sekitar. Kita bisa memulai menghemat energi di rumah, kemudian mulailah berjalan kaki, laku bersepeda atau menggunakan transportasi umum jika hendak bepergian. Atau bisa juga menahan diri untuk tidak pergi jika tidak ada kepentingan.
Selain itu mulailah hidup sehat dengan memperbanyak makan sayur serta tidak membuang-buang makanan. Jangan lupa pula untuk menerapkan kurangi, gunakan kembali, perbaiki dan daur ulang untuk meminimalisir limbah atau sampah. Dan masih banyak hal kecil yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi. Sayangilah bumi untuk masa depan yang lebih baik. Karena di masa depan ada generasi penerus yakni anak kita yang akan terus tumbuh menjadi dewasa.
Referensi
https://lindungihutan.com/blog/polusi-adalah-pengertian-dan-dampak-polusi/
https://indonesia.un.org/id/175273-penyebab-dan-dampak-perubahan-iklim
Enggak harus berperan besar, dari segi hal kecil aja agak susah kadang. Contohnya aku yang susah membiasakan keluarga untuk tidak sia-siakan makanan. Kadang kalau udah enggak mood makan yang di rumah, suami minta menu lain padahal di rumah masih ada. hhmmm, semoga kita lebih bisa menyayangi bumi baik dari hal kecil maupun besar.
ReplyDeleteSemangat mbak. Yuk bisa yuk... kalau aku selalu bertanya ke suami, sebelum masak. Karena teekadang suami gitu. Gak mood makan. Untuk meminimalisir makanan terbuang ya saya bertanya "mau makan apa" meski kadang ada rasa emosi kalau suami minta yang aneh2 buat dimasak hahah. Semangat ya mba😁
DeleteAkutuh setuju banget kita harus menerapkan kurangi, gunakan kembali, perbaiki dan daur ulang .Selain hemat energi hemat biaya sudah pasti mengurangi sampah
ReplyDeleteSemenjak sama suami, perihal bekas botol minum juga dikumpulkan. Kadang disulap jadi tempat pensil dan tempat2 lainnya. Yuk semangaaattt
Deletestay safe and save earth :D
ReplyDeletereminder banget ya mbak, bahwa cuaca semakin kesini tidak lagi bisa ditebak, Kalau punya anak kecil ini, tambah khawatir, kesehatan jadi terancam. Dan benar, buat langkah kecil lebih bijak daripada tak sama sekali
ReplyDeletemenjaga bumi kita sebenarnya mudah yaa, asalkan kita disiplin dan konsisten. menjaga bumi juga bisa dimulai dari hal sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya
ReplyDeleteMenjaga bumi tugas kita bersama, memang baiknya dimulai dari hal kecil dan sederhana seperti memilah sampah
ReplyDeleteYa, betul kak, masalah perubahan iklim adalah masalah kita bersama. Gak gabung dalam komunitas pecinta lingkungan, setidaknya kita dan keluarga memulai langkah kecil dengab membuang sampah pada tempatnya.
ReplyDeletePerubahan iklim sangat penting kita perhatikan ya Mba. Bisa dengan berkontribusi pada lingkungan yg dimulai dari hal-hal kecil. Semoga bnyak masyarakat yg makin aware dgn perubahan iklim ini..
ReplyDeletePerubahan iklim begitu terasa sekali saat ini. Belum lagi udara segar saat ini sudah sangat jarang bisa di rasakan.
ReplyDeleteSayangi bumi adalah bukti kita menyayangi kehidupan di masa mendatang ya mbak
ReplyDeleteJangan sampai bumi rusak akibat ulah manusia
Es mencair dan dampak lainnya dari perubahan iklim ini sudah jadi tugas bersama kita semua dalam menjaga bumi.
ReplyDeleteHayuuk, kita bisa kok dengan berkolaborasi demi masa depan tempat tinggal kita juga
Makin nyata ya sekarang dampak perubahan iklim.. Makin sering terjadi bencana apalagi pas musim gak menentu seperti sekarang. Dan dampaknya bukan hanya ke manusia tapi semua makhluk hidup merasakan dampaknya. Semoga semakin banyak yang peduli dan smeakin banyak program yang dilakukan untuk menjaga bumi tetap lestari...
ReplyDeleteSelama ini cuma tahu polusi udara, air, dan suara aja, tapi ternyata ada banyak polusi lainnya. Setuju bgt sm statement kalau polusi itu disebabkan oleh manusia, dan yg rugi ya manusia juga. Jadi kita semua bertanggung jawab menjaga bumi ini biar gak merugi. PR juga nih buatku.
ReplyDeleteAlangkah senangnya kalau semua orang mau melakukannya karena kuncinya memang bersama sama. Semoga semua bisa sadar dan berbuat sesuatu
ReplyDeleteHmm.. jadi tahu ada yang namanya polusi visual. Di tempat saya, kebetulan beberapa waktu belakangan ini sering terjadi penumpukan sampah terutama di tempat pembuangan umum.
ReplyDeleteSemoga makin banyak yang sadar kalau perubahan iklim itu isu bersama dan harus diupayakan bersama. Bukan kerjaan aktivis lingkungan aja.
ReplyDeleteYuk bisa yuk, kita jaga bumi dimulai dr yg kecil ajh dl dengan memilah sampah organik dan non organik, serta membuang sampah pada tempatnya
ReplyDeleteSaya juga merasakan sih kak, sekarang musim hujan lebih cepat dari biasanya ya. Dan frekuensinya juga lebih sering. Suka takut dengan bahaya polusi, semoga ada cara ya untuk bisa menanggulangi polusi
ReplyDeleteMemang cuaca sekarang tidak bisa di prediksi ya dulu yg mengandung ber musim hujan skrg musim panaspun bisa terjadi hujan gedhe.
ReplyDeleteMulai dr diri sendiri dan keluarga untuk menjaga lingkungan.
Bagi orang-orang yang alergi debu dan cuaca ekstrem, polusi menjadi ancaman yang sangat nyata. Semoga kita semua semakin aware dengan bumi yang semakin tua dan renta. Siapa lagi yang mampu merawatnya kecuali manusia yang diberi amanah sebagai khilafah di muka bumi.
ReplyDeleteTernyata banyak jenis polusi yang tidak saya ketahui, memang kesadaran untuk mengurangi polusi ini harus dimulai dari lingkup terkecil dahulu, terima kasih ya kak sudah diingatkan :)
ReplyDeleteWah aku baru tahu tentang proklim dan REDD. Menarik ya kalau pemerintah sudah punya program moga saja komit
ReplyDeleteSekarang tuh, kerasa banget kalau bumi semakin tua, iklim juga jadi nggak bersahabat.
ReplyDeleteJadinya kacau.
Banyak musibah, dari iklim yang susah ditebak dan ekstrim, dan bikin kita was-was selalu, apalagi pas musim hujan.
Sudah saatnya kita lebih peduli mencintai bumi, agar anak cucu kita masih bisa bersahabat baik dengan alam yang sehat
wah jadi ingat masa kuliah dulu ada mata kuliah tentang dampak buruk bagi lingkungan. dan dampak itu banyak sekali ya ternyata, sehingga semua orang harus sudah mulai dari sekarang untuk menjaga bumi
ReplyDeleteSaya juga berusaha dari yg kecil, hidup minimalis, masak secukupnya,cuma yg agak susah tuh belanja masih pake plastik. Di tempat saya masih blm umum belanja k pasar pake keranjang belanja.
ReplyDeleteBerperan dari runah pun bisa ya ternyata
ReplyDeleteSungguh kita punya tugas yang sangat besar terhadap bumi. Apalagi Allah sendiri sudah menekankan dalam Alquran kerusakan yang terjadi akibat ulah kita sendiri. Yuk kita mulai dari diri sendiri
ReplyDeletesetuju banget mbak, memang dampak perubahan iklim ini menurutku hampir di semua aspek, ya fisik ya hati
ReplyDeleteDampak yang aku rasakan pribadi gara2 cuaca ekstrem akibat perubahan iklim itu alergi kulit yang tiba-tiba datang. Jadi, kalau lagi main di luar waktu panas, pulangnya langsung bentol-bentol alergi. Padahal, 30 tahun aku hidup, nggak pernah yang namanya alergi kulit
ReplyDeleteSerem banget ya dampak kerusakan lingkungan. Kalau semua penduduk bumi sadar tentang isu ini pasti setidaknya bisa dikendalikan mulai dari hal-hal kecil aja konsisten menerapkan 3 R
ReplyDeletePlanet Bumi kudu kita sayang sepenuh hati.
ReplyDeleteSemoga kita bs melakukan langkah bijak utk Bumi.
Masyaallah. Mudah-mudahan kita bisa melakukan tang terbaik untuk bumi kita yang sudah semakin tua
ReplyDeleteIya nih, dari diri sendiri juga harus ada ikhtiar untuk meminimalisasi penggunaan sumber2 energi dan juga minim limbah. Klo bukan kita, siapa lagi yang bakalan bantu bumi ini untuk tetap sehat dan jadi hunian anak cucu kita nantinya.
ReplyDeleteBumi semakin panas karena selimut polusi semakin tebal
ReplyDeleteKita semua harus berbuat bersama untuk menghajar selimut polusi ini
ngeri ya dampak perubahan iklim, saya berusaha mulai dari yang bisa dulu seperti mengurangi pemakaian listrik, air, plastik
ReplyDeletesemoga semakin banyak yang peduli sehingga bumi bisa lebih baik lagi
Setuju sekali kak, sekarang ini Saya juga sedang berusaha mulai hidup sehat dengan memperbanyak makan sayur serta tidak membuang-buang makanan.
ReplyDeletejadi inget ayat quran ya, kerusakan di bumi itu ya ulah manusia juga. kalau kita ga saling ingat untuk salinng jaga ya kita juga yang rugi
ReplyDeleteMasih belajar banget mengenai cara menjaga lingkungan dengan cara yang bisa kita lakukan saat ini. Senang sekali bahwa kalau kitabergerak bersama maka kelestarian bumi dan menyuarakan kebaikan untuk hutan kita Indonesia, semoga membuahkan hasil dan dengan bersinergi bersama Pemerintah, tentu hasilnya akan lebih maksimal.
ReplyDelete